Blogger Template by Blogcrowds

Apakah AS akan menyerbu indonesia

Suatu team Pentagon, dipimpin Paul Wolfowitz,
menghitung-hitung jika AS terpaksa harus menyerang
Indonesia, berapa kerugian yang harus
dipikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia
dari kehadiran tentara AS di bumi Indonesia.

Begitu memasuki wilayah pabean Indonesia, mereka akan
dihadang pihak aparat Bea dan Cukai karena membawa
masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan
perang tanpa dokumen yang benar. Ini berarti
mereka harus menyediakan "uang damai".
Coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian
banyak.

Kemudian ketika mereka mendirikan base camp militer,
bisa ditebak di sekitar base camp pasti akan
dikelilingi oleh penjual bakso, tukang es kelapa,
lapak VCD bajakan, sampai obral cel-dam Rp.10.000,- /
3 pcs.
Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut juga
mangkal di sekitar base camp.

Kemudian tank-tank dan kendaraan-kendaraan tempur
lapis baja yang diparkir dekat base camp akan
dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas
perpakiran daerah.
Jika dua jam pertama per kendaraan dikenakan
Rp.10.000,- (maklum tarif orang bule), berapa yang
harus di bayar AS kalau tanks dan armoured cars harus
parkir selama sebulan.

Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus
menghadapi para Mr. Cepek yang berlagak memperbaiki
jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang
melewati jalan tersebut.
Dan jika tanks dan armoured cars yang besar dan
panjang itu harus membelok atau melewati pertigaan
atau berselisih-lalu di jalan sempit, mereka harus
menyiapkan recehan lagi untuk para Mr. Cepek.

Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan AS jika
harus berkonvoi,karena antrean kendaraan yang berjalan
lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis
dan anak-anak jalanan, ini berarti harus
mengeluarkan recehan lagi.

Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang
bokek, udah pasti kena semprit kerena konvoi tanpa
izin.
Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak
bisa tidur, karena nyamuknya masya Allah, gede-gede
kayak vampire.

Malam hari di hutan yang sepi mereka akan dikunjungi
wanita-wanita yang tertawa dan menangis.
Harusnya mereka senang karena bisa R & R dengan para
wanita itu, seperti kebiasaannya di Bangkok, tapi
bayangan kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat
para wanita ini punya bolong besar di punggungnya.

Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena sungai
dekat base camp dilalui "rudal kuning" yang
ditembakkan penduduk setempat dari "hovering boxes" di
atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari peralatan
perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai
pedagang besi loakan yang siap mempreteli peralatan
perang canggih yang mereka bawa.
Meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap
dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap beraksi
dengan kunci T-nya membawa kabur jip-jip Humvee
mereka, yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual
mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan.

Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan
kudisan karena tidak bisa berganti pakaian.
Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng
sedikit saja, besok pakaian army-look-padang-pasir
mereka sudah mejeng di pasar Jatayu, Bandung atau
Jatinegara, Jakarta, di lapak-lapak pakaian bekas.

Peralatan telekomunikasi mereka juga harus dijaga
ketat, karena para bandit kapak merah yang biasa
mengincar handphone, kali ini akan lebih
napsu lagi melihat telepon satelit canggih yang dibawa
serdadu AS itu.

Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang
digunakan untuk base camp kepada haji Husin, haji
Mamat, dan engkong Jai', para juragan kaveling.
Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT,
RW dan kelurahan setempat.
Berapa meja yang harus dilalui dan berapa banyak dana
yang harus disiapkan untuk meng-amplop-i
pejabat-pejabat ini.

Para komandan pasukan AS juga akan kena tugas tambahan
mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap
keluar base camp buat nonton dangdut di RW-06, katanya
ada Inul di sana.

Membayangkan ini semua, akhinya Donald Rumsfeld
memutuskan TIDAK AKAN MENYERBU KE INDONESIA !!!

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda