Blogger Template by Blogcrowds

Percakapan

Soni Farid Maulana

Likat lumpur tubuh perempuan

Adalah kesepian yang tiada henti dibentuk

Sang pematung menurut citranya sendiri

Ditatap dan dibetulkan letak lekuk tubuhnya

Yang diolahnya itu. Sebuah tungku perapian

Lalu dinyalakan. Disiapkan pembakaran



Kau bagiku adalah ruang yang kerap

Mengekalkan impian-impianku,

Ujarnya. Malam alangkah lindap dan sunyi

Hanya desir rumputan, desir pepohonan

Mungkin denting dedaunan dipetik angin

Cahaya bulan juga suara cengkrik

Menandai batu-batu dan menari dalam diam

Dalam huruf-huruf alam yang berkilauan

Di semesta terbuka



Kau adalah ruang bagi imajiku, tanah

Bagi tetumbuhan benihku yang kutanam tanpa

Nafsu, lanjut si pematung sambil

Menghaluskan arsiran palet pada celah berbukit

Di dinding bayang-bayang kelambu bergeseran

Di halaman cahaya lampu dan bulan tampak

Bersilangan, berayun-ayun di antara

Ranting yang dimainkan angin dan lolong

Anjing kegelapan di situ



1996

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda