Blogger Template by Blogcrowds

Api Unggun

Beni R. Budiman

Malam itu tak ada kemarahan paling sempurna

Selain dingin dan gelap yang pekat. Kesepian

Mengekalkan suara burung hantu sebagai gerutu

Pinus dan trambesi mendesis dengan wajah lesi



Pada saat seperti itu, api unggunlah kerinduan

Tak tertahan itu. Panas yang mampu mencairkan

Kabut dan embun beku. Tumpukan kayu kering yang

Riang menjadi bara dan abu bagi api yang biru



Tapi, sempurnalah mimpi, rindu, dan angan-angan

Karena batu-batu tak mampu menumbuhkan nyala api

Dahan dan ranting menolak perapian. Dan gulita

Tak mencintai cahaya. Tapi memilih tanah basah

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda