Soni Farid Maulana
Duduk dalam diskotek, mendengarkan musik
Melihat orang jingkrak-jingkrak, lantai berkaca
Sungguh tak sedikit pun kudengar hujan jatuh
Dari hatimu. Tak kusangka sejauh itu meruntuhkan
Pohonan di luar senja. Bahkan tak sedetik pun
Terbayang dalam benak, seseorang, ya, seseorang
Meregang nyawa, tertimpa bangunan runtuh
Tertimpa perasaan duka teramat kelam
Hanya musik dan gerak orang jingkrak-jingkrak
Yang menyelusup ke dalam ingatan
Serat cahaya bersilangan mengiris asap rokok
Mengiris kesunyian dan kesepianku yang terdampar
Dalam ruangan ini, ruangan sarat musik, orang
Tertawa dan bercintaan dijaring temaram lampu
Lalu liuk tubuh ikanmu diam-diam melemparkan
Jiwaku pada sebuah ruang yang asing
Sunyi dan sendiri. Dan kau perawan atau tidak
Bukan urusanku. Ah, mengapa kau memandangku
Seperti itu? Sambil tersenyum kau menghampiriku
Yang duduk, lengket di kursi, tidak berbuat apa-apa
Semisal menjamah dirimu. Bahkan segelas bir
Masih utuh di meja, juga butiran kacang
1996
Label: Soni Farid Maulana, syair puisi
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda