Sutan Iwan Soekri Munaf
Berkali-kali kaki melangkah di pagi hari
Es di jalan dingin menggigit sepatu. Beku
Barangkali waktu menggoda jarak
dan perjalanan pun terbagi-bagi
Aku kehilangan lelah saat mencari-cari jejak
Menari-nari. Berpendar-pendar dalam matamu
Barangkali langkah tinggalkan seribu jalan. Sepi
menyapa berkali-kali malam tadi
Aku kembali ingin rasakan waktu dalam dekapmu
Meniti rindu yang berkepanjangan membelenggu
Semua membayang dalam setiap langkah
Barangkali kini engkau lelah dan tinggal dalam sejarah
Ya, aku tidak ingin lagi duduk dan bercakap ditemani bulan
Bercerita tentang seribu perjalanan dalam satu kematian
Aku kembali ingin bercakap sambil berjalan
Meninggalkan bulan. Meninggalkan tahun. Meninggalkan angan-angan
Berkali-kali mengukur jarak waktu. Berkali-kali engkau menunggu
Semua bisu
Langkah kaki masih menembus pagi hari
Es di jalan dingin menggigit sepatu. Beku
Jakarta, 1996
Label: sajak, Sutan Iwan Soekri Munaf, syair, syair puisi
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda