Blogger Template by Blogcrowds

Tampilkan postingan dengan label Yudhiswara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yudhiswara. Tampilkan semua postingan

Keruh

Oleh: Yudhiswara



keruh udara tahun ini. kuterpukau

menatapi jalan raya garang warnanya

menempel pada kaos kaos pejalan kaki lima

mobil-mobil menggigil mencium kebencian

dari udara tercemar baunya retak di dalam nafas

jantung terguncang terganggu dari tidurnya



kemana anak-anak tanpa bapak itu

cintanya terbang rusuh direlung dukanya

mulut yang berteriak mengotori suasana

berdesingan bau comberan pasar central

lagunya usang perempuan bersuka-suka

keruh udara tahun ini. orang suka



: mengenang masa lalu pada belantara daun

tubuh lunglai tanpa sekolah kau datang

Perenungan Makam

Oleh: Yudhiswara

setelah pemakaman memulangkan tubuhmu

membawaku di alammu

di alam renung

kematian saling susul menyusul

cerita-cerita nisbi telah dihentikan

sehabis keranda

itukah bis kota terakhir

ah, ada saja debarku menggigil

pergi ke muara

melayat para nelayan

yang mati kesunyian di atas biduk

dengan ikan yang masih menggelepar

itukah diri kita

ada-ada saja pertanyaan nakalmu

setelah pemakaman berakhir

tak ada kembang

tak ada nisan

sebab makam bukan perjalanan terakhir

mengaliri darah sehabis hidup

dari akar sampai ke pucuk

kembalinya ke makam

di cermin aku harus ikhlaskan

segala tangan kaki dan muka

lidah dan jantung menjadi tanah

Postingan Lama Beranda