Oleh: Yudhiswara
setelah pemakaman memulangkan tubuhmu
membawaku di alammu
di alam renung
kematian saling susul menyusul
cerita-cerita nisbi telah dihentikan
sehabis keranda
itukah bis kota terakhir
ah, ada saja debarku menggigil
pergi ke muara
melayat para nelayan
yang mati kesunyian di atas biduk
dengan ikan yang masih menggelepar
itukah diri kita
ada-ada saja pertanyaan nakalmu
setelah pemakaman berakhir
tak ada kembang
tak ada nisan
sebab makam bukan perjalanan terakhir
mengaliri darah sehabis hidup
dari akar sampai ke pucuk
kembalinya ke makam
di cermin aku harus ikhlaskan
segala tangan kaki dan muka
lidah dan jantung menjadi tanah
Label: sajak, syair, syair puisi, Yudhiswara
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)